Umumnya, orang-orang pernah mengalami sakit gigi mulai dari anak-anak maupun dewasa. Sakit gigi biasanya disebabkan oleh gigi berlubang atau gigi rusak. Banyak yang mengambil langkah ekstrim dalam meredakan rasa sakit dengan cara pencabutan gigi. Akan tetapi, jika gigi tidak dicabut, gigi yang telah rusak tersebut akan mengganggu kesehatan pada gigi yang lain, rongga mulut bahkan seluruh tubuh. Kebanyakan yang cabut gigi belakang bawah yakni gigi geraham yang digunakan untuk mengunyah makanan. Gigi geraham memang termasuk gigi yang mudah rentan rapuh karena proses mengunyah dilakukan sepanjang waktu, terkadang makanan yang dimakan tidak terkontrol dan membuat gigi mudah sekali patah dan berlubang. Selain itu, juga sering dilakukan cabut gigi ujung atas yang membantu dalam proses mengunyah makanan yang masuk ke mulut.
Harga pencabutan gigi berlubang variatif, tergantung jumlah gigi yang ingin dicabut, tingkat kesulitan dalam pencabutan gigi, dan disesuaikan dengan tempatnya, di rumah sakit atau di klinik. Umumnya, pencabutan gigi dikenai biaya kisaran Rp.150.000,- sampai Rp. 2.000.000,- per giginya, tergantung dari anestesi yang telah digunakan. Namun, akan berbeda biayanya jika mencabut gigi bungsu atas, biasanya biaya yang dikeluarkan lebih mahal dibanding gigi yang lain, dengan estimasi harga dari Rp. 2.000.000,- sampai Rp. 5.000.000,- per gigi nya. Dalam hal ini berbeda jika pencabutan gigi dilakukan pada anak-anak, misalnya cabut gigi susu. Tarif biaya pencabutan gigi susu lebih mahal dari cabut gigi umumnya, kisaran Rp.400.000,- hingga Rp. 500.000,- per gigi nya. Soal perawatan gigi dengan kualitas yang bagus dengan harga yang kompetitif, Anda tidak perlu khawatir lagi karena Circle Dental Bali menyediakan fasilitas yang lengkap dan berkualitas dengan pelayanan yang bagus dan ramah. Saat berlibur ataupun kebetulan berkunjung ke Bali sekalipun, Anda tetap bisa melakukan perawatan gigi di Circle Dental Bali.
Penanganan gigi berlubang harus ditangani oleh dokter gigi cabut gigi akan ditangani sesuai prosedur pencabutan gigi dibanding menggunakan cara tradisional seperti cabut gigi dengan benang jahit, dan sebagainya. Beberapa persiapan yang dilakukan oleh dokter gigi sebelum melakukan cabut gigi, seperti rontgen gigi, memeriksa kondisi medis pasien mengenai riwayat penyakit yang dimilikinya sebelum melakukan tindakan mencabut gigi, anestesi, dan masih banyak lagi. Proses pencabutannya pun menggunakan alat yang biasanya disebut dengan elevator. Alat tersebut mempunyai fungsi untuk melonggarkan gigi dan juga forsep supaya mempermudah dalam proses pencabutan pada gigi. Dokter gigi akan melakukan teknik bedah atau impaksi pencabutan gigi yang biasany dilakukan pada pencabutan gigi geraham bungsu, dokter akan melakukan pemotongan gusi dengan menggunakan sayatan kecil, atau menghilangkan tulang yang ada disekitar gigi sebelum proses pencabutan. Setelah proses pencabutan pada gigi telah selesai, selanjutnya dokter akan menjahit area gigi yang telah dicabut supaya tidak terjadi pendarahan. Setelah itu, menjalani perawatan gigi pasca pencabutan gigi, biasanya lama penyembuhan cabut gigi sekitar 1 hingga 2 minggu untuk kesembuhan lukanya. Akan tetapi, butuh waktu yang lumayan lama bagi tulang dan juga jaringan area gigi dalam proses penyembuhannya. Supaya penampilan gigi menjadi lebih rapi lagi dari kecacatan yang terjadi pada gigi yang sudah rusak, tumbuhnya abnormal, ataupun warnanya menguning, dan masih banyak lagi.
Dokter akan menyarankan untuk melakukan veneer gigi, berikut penjelasannya:
- Mengindikasi veneer gigi
Veneer pada umumnya terbuat dari porselen atau resin yang dapat menempel permanen pada gigi, namun berbeda dengan crown gigi atau implan gigi, veneer digunakan hanya untuk menutupi pada bagian depan gigi saja. Sedangkan implan gigi dilakukan dengan cara mengganti gigi sampai pada akarnya dan crown gigi dilakukan untuk menutup seluruh bagian mahkota pada gigi. Veneer gigi merupakan prosedur medis yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki penampilan pada gigi dengan cara menempelkan veneer pada bagian depan gigi Anda. Dengan melakukan veneer, warna pada gigi Anda juga dapat cerah kembali. Beberapa kondisi gigi yang perlu diperbaiki dengan melakukan veneer, seperti gigi rusak atau patah, rongga antara gigi tidak sama, gigi runcing atau abnormal, gigi lebih kecil dibanding gigi yang lainnya, perubahan warna gigi yang susah dihilangkan.
- Peringatan yang tidak bisa dilakukan veneer gigi
Prosedur pada veneer untuk gigi menggunakan prosedur yang disebut irresistible, yakni prosedur yang dilakukan perubahan bentuk gigi tidak bisa dikembalikan lagi seperti semula. Selain itu, prosedur ini tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Beberapa diantaranya dilarang untuk melakukan veneer, yakni:
- Orang yang kondisi giginya tidak sehat, misalnya mempunyai penyakit gusi.
- Orang yang enamel giginya terjadi penggerusan, sehingga tidak dapat dilakukan veneer.
- Orang yang giginya mudah rapuh karena patah, pembusukan, atau adanya tambalan gigi yang besar.
- Orang yang mempunyai kebiasaan dengan menggesekkan gigi bawah dan atas atau disebut bruxism.
Veneer akan mengalami kerusakan, seperti patah atau retak, dan tidak bisa diperbaiki apabila terjadi kerusakan, jika Anda ingin memutihkan gigi, sebaiknya dilakukan sebelum melakukan prosedur veneer pada gigi. Warna veneer tidak bisa diubah apabila sudah terpasang di gigi, sehingga pentingnya memastikan warna yang sesuai dengan warna pada gigi yang lain. Jika sudah menggunakan veneer sebaiknya tidak menggigit benda yang keras untuk menghindari resiko veneer yang bisa terlepas dari gigi Anda.
- Sebelum melakukan veneer gigi
Sebelum proses veneer, dokter gigi terlebih dahulu akan mengevaluasi kondisi mulut dan gigi pasien guna memastikan jika tidak ada tanda-tanda penyakit gusi dan gigi, seperti radang gusi, gigi berlubang, penyakit akar gigi, ataupun pendarahan gusi. Dokter gigi juga akan melakukan rontgen pada gigi pasien untuk memastikan kesehatan gigi pasien. Jika gigi pasien masih tidak begitu rapi, maka dokter akan memberikan tindakan pemasangan kawat gigi untuk sementara. Dengan tujuan supaya veneer yang dipasang nantinya serasi dengan gigi yang lain. Setelah itu, kondisi gigi pasian akan diperiksa, lalu digerus terlebih dahulu guna menghilangkan adanya lapisan enamel pada gigi dengan menggunakan anestesi. Pemasangan veneer mempunyai dua jenis yang bisa dipilih pasien yakni prep dan no prep. Perbedaan keduanya terletak pada tindakan penanganannya yang lebih cepat no prep yang hanya butuh sedikit perubahan untuk gigi asli dibanding prep veneer yang harus dilakukan penggerusan terlebih dahulu.
- Prosedur pada veneer gigi
Langkah awal untuk pemasangan veneer adalah dengan mencocokkan bentuk, ukuran, dan juga warna pada gigi yang nantinya akan dipasang. Setelah itu, dokter akan melakukan pembersihan pada permukaan gigi yang nantinya akan dipasang veneer. Setelah itu, melakukan penggerusan gigi supaya permukaan gigi terlihat kasar dan mudah menempelkan veneer pada permukaan gigi dan lebih lama. Setelah penempelan veneer gigi yang menggunakan zat semen secara khusus, lalu menggunakan sinar ultraviolet yang bisa mempercepat untuk mengeringkan zat tersebut. Proses veneer biasanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, setelah itu dilakukan uji coba kemampuan pasien dalam menggigit terhadap gigi yang sudah di veneer. Selanjutnya, lakukan kontrol rutin ke dokter guna memastikan veneer sudah terpasang dengan baik.
Itulah informasi terkait veneer pada gigi dan informasi mengenai penanganan gigi berlubang yang seringkali terjadi radang atau rasa nyeri yang luar biasa. Semoga bermanfaat!